Selasa, 24 Agustus 2010

Ternaya Istri Hamil Harus Ngeseks?

Ternaya Istri Hamil Harus Ngeseks?
Bolehkah berhubungan dengan istri saat hamil dan bagaimana dampaknya pada janin yang dikandung jika dilakukan hubungan badan? Heri, 39 tahun


Jawab:
Sebelumnya saya ucapkan selamat kepada Anda dan istri yang tentunya saat ini sedangmengandung. Seiring dengan usia kehamilannya, maka wanita yang sedang hamil mengalami berbagai perubahan di tubuhnya, terutama di organ reproduksinya. Perubahan-perubahan ini akan mempengaruhi hubungan seksual yang dilakukannya. Sebenarnya wanita hamil boleh melakukan hubungan seksual, namun ada beberapa kondisi yang harus diperhatikan.
Tips Berhubungan Intim Disaat Istri Hamil
Seharusnya, berhubungan intim di saat istri hamil tak harus absen. Boleh dilakukan asal dengan catatan, tidak ada hal bertentangan yang dapat mengakibatkan terganggunya kehamilan. Berikut beberapa rambu yang harus diperhatikan dalam berhubungan seks dengan istri yang sedang hamil:
  • Ada darah yang keluar dari organ intim istri seperti menstruasi, padahal istri sedang hamil. Dikhawatirkan, darah tersebut terkait dengan akan terjadinya keguguran. Kalau itu terjadi, hubunganseks akan mempercepat terjadinya keguguran.
  • Ada nyeri di daerah bawah pusar. Kecual, bisa dipastikan nyeri tersebut tidak terkait dengan akan terjadinya keguguran.
  • Ada riwayat sering keguguran.
  • Kehamilan “mahal” dan ibu tidak siap karena faktor psikologis atau biologis. Disebut kehamila mahal antara lain, bisa kehamilan yang baru didapat setelah berusaha cukup lama. Atau, ibu sudah relatif berumur.
Yang pasti, dalam hubungan seks, penis hanya sampai di vagina dan tidak terjadi kontak langsung dengan calon bayi yang ada di rongga rahim. Ruangnya beda. Hubungan intim yang dilakukan dengan hati-hati saat istri sedang hamil, merupakan sikap yang baik.
Bagaimana posisi yang aman? Ada tiga posisi yang dianjurkan, yang pastinya posisi tersebut tidak mengakibatkan tekanan berlebih pada perut istri. Tiga posisi itu adalah:
  • Wanita di atas (women on top)
  • Posisi menyamping (side by side) suami di belakang istri.
  • Suami dari sisi belakang (rear entry position)
  • Posisi Berhubungan Intim yang Baik Saat Hamil

    Bila anda hamil bukan berarti anda tidak dapat melakukan hubungan seks lagi. Anda tetap dapat melakukan hubungan suami isteri selama anda hamil sembilan bulan kecuali tentu saja jika ada alasan secara medis dan atas saran dari dokter anda untuk tidak melakukan hubungan seks.

    Tetapi pada saat kehamilan sudh semakin membesar makaa perut andapun akan semakin besar dan saat itu anda perlu melakukan dan mencari posisi seks yang nyaman buat anda saat melakukan hubungan seks ini.

    BEBERAPA POSISI HUBUNGAN SEKS TERBAIK SELAMA KEHAMILAN:

    • Posisi wanita diatas. Posisi ini yang paling nyaman untuk banyak ibu hamil terutama karena wanita hamil dapat mengontrol kedalaman penetrasi.

    • Posisi duduk. Posisi ini biasanya pada kehamilan pertengahan atau lanjut dimana tidak memerlukan banyak gerakan. Pria duduk dan wanita duduk diatasnya saling berhadapan atau membelakangi yang pria bila perut sudah sangat besar. Posisi ini juga memungkinkan wanita untuk mengontrol kedalaman penetrasi.

    • Posisi laki-laki diatas tetapi berbaring hanya separuh tubuh.

    • Posisi berlutut atau berdiri.

    Yang paling penting dari semua posisi seks selama kehamilan ini adalah jangan meletakkan berat badan anda ke perut ibu hamil selama hubungan seksual atau batasilah tekanan diperut ibu hamil.

    Yang tetap harus anda ingat, bahwa hubungan seksual dapat menjdi salah satu bagian penting dalam pernyataan perasaan kasih saying, rasa aman dan tenang, kebersamaan, kedekatan perasaan dalam hubungan suami isteri. Tetapi jangan menjadikan hubungan seks memegang peranan paling berkuasa dalam keselarasan hubungan suami isteri. Anda tetap dapat menyatakan perasaan kasih sayang dengan saling bertukar pikiran (komunikasi), berpelukan, ciuman, ataupun pijatan tanpa harus melakukan hubungan seksual. Yang terpenting mencoba untuk saling mengerti keinginan pasangan.


Pada kehamilan 3 bulan pertama, kondisi rahim masih rentan jika melakukan hubungan seksual. Hal ini karena di dalam cairan sperma terdapat suatu zat, yaitu prostaglandin yang dapat menyebabkan kontraksi dari rahim. Pada kehamilan yang dari awal sudah mengalami masalah seperti misalnya keluar flek-flek ataupun pada kehamilan yang sulit didapat (sulit untuk hamil) maka sebaiknya hubungan seksual dihindari ataupun jika dilakukan dengan memakai kondom. Pada kehamilan yang tidak mengalami masalah, maka ibu tetap diperbolehkan melakukan hubungan seksual.

Memasuki 3 bulan kedua, maka kehamilan akan semakin stabil, ibu sudah mulai bisa menyesuaikan diri dengan kehamilannya. Karena pengaruh hormonal, biasanya libido (hasrat seksual) ibu akan meningkat. Bila tidak ada masalah selama kehamilan, maka hubungan seksual aman dilakukan, selama posisi tidak menekan perut ibu.

Dalam 3 bulan terakhir, biasanya perut ibu akan semakin membesar, rahim terdorong ke bawah sehingga perlu hati-hati dalam melakukan hubungan seksual. Perhatikan posisi saat penetrasi, jangan sampai menekan perut ibu dan juga sebaiknya penetrasi penis tidak terlalu masuk ke dalam vagina, karena dapat menekan mulut rahim. Posisi yang aman selama hamil adalah posisi wanita di atas, sehingga ibu dapat mengatur kedalaman penetrasi penis. Pada kehamilan yang tidak mengalami masalah, menjelang hari-hari kelahiran ada baiknya untuk melakukan hubungan seksual, agar prostaglandin dari cairan sperma, dapat membantu merangsang kontraksi uterus sehingga mempermudah proses kelahiran.

Sebaiknya Anda dan pasangan berkonsultasi dengan dokter kebidanan apabila setelah hubungan seksual terjadi flek-flek perdarahan, kontraksi di perut ibu, keluar cairan ketuban ataupun kemudian timbul keputihan yang banyak, berwarna, berbau dan terasa gatal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar