Jumat, 07 Mei 2010

Ba'asyir: Ada Upaya Menyeret Saya

Ba'asyir: Ada Upaya Menyeret Saya

Jumat, 7 Mei 2010 18:18 WIB

Jakarta, (tvOne)

Ustadz Abu Bakar Ba`asyir menilai penangkapan tujuh tersangka teroris di Markas Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Pasar Minggu, Jakarta Selatan adalah upaya menyeret dirinya. "Mereka itu selalu sentimen dengan saya. Terutama Amerika Serikat. Bagaimana supaya saya tidak di masyarakat lagi," kata Ba`asyir di Markas JAT Pusat, Cemani, Sukoharjo, Jumat (7/5).

Bahkan, Ba`asyir menyebut intelejen Amerika, CIA, menasehati televisi agar tidak memberitakan dirinya setelah lepas dari penjara. "Mereka maunya jangan banyak televisi yang memanggil saya supaya tidak dikenal lagi. Memang maunya Amerika itu saya ditahan sampai mati," tegasnya.

Menurut Ba`asyir, JAT selalu berkoordinasi dengan aparat hukum dalam setiap aktivitasnya. "Hari ini di sini, besok saya di sini. Itu saya lakukan secara terang-terangan, tidak perlu sembunyi-sembunyi. Karena jelas sistem yang kami pakai dalam menegakkan dakwah dan jihad yaitu amar ma’ruf nahi mungkar. Tetapi kalau sudah didzalimi kami akan membela diri," ucapnya.

Dengan demikian, dia berpesan kepada para anggota JAT supaya tegas dalam menegakkan Islam dan jangan takut dalam dengan segala kedzaliman yang ada. Tetapi juga harus hati-hati jangan sampai tertipu dengan langlah-langkah yang memudahkan musuh untuk membawa fitnah. "Langkah JAT sudah jelas garisnya memang mau menegakkan Islam. Merubah sistem syirik dengan tauhid," ujarnya.(VIVAnews.com)

Densus 88 Bekuk Lagi Seorang Teroris Jaringan Aceh

Jumat, 30 April 2010 16:44 WIB

Lamongan, (tvOne)

Anggota Detasemen 88 Antiteror Mabes Polri menangkap satu teroris jaringan Aceh bernama Eko Prasetyo alias Zubeir alias Suheir di Komplek Mesjid Mbabat, Lamongan, Jawa Timur, Senin (19/4). "Tim Mabes Polri sudah mengembangkan pengejaran terhadap jaringan teroris Aceh hingga ke Jawa Timur," kata Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri Irjen Pol Edward Aritonang di Jakarta, Jumat (30/4).

Edward mengatakan Eko sebagai salah satu anggota teroris berperan sebagai peserta pelatihan militer bersenjata di Pegunungan Jalin, Jantho Kabupaten Aceh Besar, Aceh.
Eko merupakan rekrutan Margono, kemudian diantar ke Lebak Bulus, Jakarta Selatan dan dijemput Tongji dan Sonata.

Kadiv Humas Mabes Polri menuturkan, sebelumnya Eko termasuk daftar pencarian orang (DPO) terkait jaringan teroris Aceh bersama 12 tersangka lainnya. Polri mengeluarkan target operasi terhadap jaringan teroris sebanyak 12 tersangka lainnya, yakni Umar Patek alias Umar alias Pak Taek alias Abu Syech alias Zacky, Abu Tholut, Abdullah Sonata, Saptono, Umar alias Bujang, Hasan, Kamaludin, Imam Rasyidi, Warsito, Abu Hamzah dan Taufik Bulaga.

Hingga saat ini, Polri sudah menangkap 63 orang yang diduga terlibat jaringan teroris Aceh, terdiri dari 50 orang diproses secara hukum, delapan orang tewas dan lima orang lainnya dipulangkan karena tidak cukup bukti.

Selain mengamankan 63 orang, anggota Densus 88 Mabes Polri juga menyita barang bukti senjata api laras panjang dan pendek sebanyak 29 pucuk jenis AK, AR/M-16, FN, Revolver dan Glock.

Sedangkan barang bukti peluru mencapai 21.311 butir terdiri dari 11.033 butir amunisi AK-47, 8.066 butir amunisi AR-15/M-16, magazen sekitar 114 buah dan selongsong peluru sebanyak 113 butir. Barang bukti lainnya yang disita, yakni uang tunai senilai Rp100.367.000, serta perlengkapan latihan militer terdiri dari seragam loreng militer, tenda, rompi magazen dan sebo. (Ant

mr
Bookmark and Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar