Sabtu, 24 April 2010

Mendiknas: Tingkat Kelulusan UN SMA/MA 2010 turun 4 Persen

Mendiknas: Tingkat Kelulusan UN SMA/MA 2010 turun 4 Persen

Sabtu, 24 April 2010 02:54 WIB

Jakarta, (tvOne)

Tingkat kelulusan Ujian Nasional (UN) siswa SMA dan MA tahun 2010 secara nasional mengalami penurunan sebesar 4 persen bila dibanding tahun 2009 lalu, yakni dari 93,74 persen menjadi 89,88 persen.

"Angka kelulusan ujian nasional (UN) tingkat SMA/MA tahun 2010 memang mengalami penurunan bila dibandingkan tahun 2009, namun ini semua ada hikmahnya karena Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) bersama pemerintah telah menyiapkan secara lebih baik pelaksanaan UN antara lain melalui pengawasan yang ketat," kata Menteri Pendidikan Naasional (Mendiknas) Mohammad Nuh dalam jumpa pers terkait hasil UN tingkat Nasional di Jakarta, Jumat petang.

total peserta UN tingkat SMA/MA tahun 2010 ini sebanyak 1.522.162 siswa terdapat 154.079 (10,12 persen) siswa yang mengulang. Sementara jumlah siswa yang tidak mengulang 1.368.083 (89,88 persen).

Lebih lanjut dikatakan Mendiknas, hal tersebut juga dapat dilihat dari analisis serta jumlah pengaduan yang diterima Posko UN jumlahnya jauh berkurang tahun ini. "Angka sebesar 89,88 persen adalah kelulusan UN, bukan angka kelulusan siswa. Karena siswa juga bisa dinyatakan tak lulus sekolah, meski nilai UN-nya lulus, tetapi akhlak dan budi pekertinya tidak baik," katanya.

Menurunnya angka kelulusan UN SMA/MA tahun ini, menurut Mendiknas, salah satu faktor penyebabnya adalah pengawasan UN yang lebih ketat. Sehingga siswa mengerjakan soal sesuai dengan kemampuan diri.

Selain itu, pemerintah daerah juga tidak memiliki target kelulusan tertentu, sehingga pelaksanaan UN berlangsung lebih jujur. "Contohnya Pemda Gorontalo yang angka ketidaklulusan atau mengulang UN-nya cukup tinggi mencapai 46,22 persen dibanding tahun lalu yang hanya sebesar 1 persen. Hal itu menunjukkan komitmen Pemda Gorontalo dalam menjalankan Pakta Kejujuran dan Integritas," ujarnya.

Dikatakan Nuh, pengawasan ketat dan tingkat kejujuran tinggi yang terjadi tahun ini, bukan lantas diartikan tahun lalu pengawasan kendor. "Tidak, sama sekali bukan. Tahun lalu kami juga sudah maksimal dalam mengawasi ujian nasional," katanya.

Mendiknas mengatakan, dari 154.079 siswa yang harus mengulang UN, sebanyak 99.433 siswa (69,5 persen) hanya mengulang satu mata pelajaran, 25.277 siswa mengulang dua mata pelajaran, 10.034 siswa mengulang tiga mata pelajaran (6,5 persen), 4.878 orang mengulang 4 mata pelajaran (3,2 persen) siswa, 2.548 siswa (1,7 persen) mengulang 5 mata pelajaran dan 930 siswa (0,6 persen) mengulang 6 mata pelajaran.

Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), kata Nuh, juga merilis beberapa provinsi di kawasan timur Indonesia masih menjadi yang terbanyak ketidaklulusan siswa SMA dan MA.

Provinsi tersebut diantaranya Gorontalo (53 persen) Nusa Tenggara Timur/NTT (52,8 persen), dan Maluku Utara (41 persen), Sulawesi Tenggara /Sultra (35 persen) Kalimantan Timur/Kaltim (30 persen) dan Kalimantan Tengah/Kalteng (39 persen).

Lebih lanjut, Mohammad Nuh mengatakan keprihatinannya terkait prestasi siswa MA dan SMA di Provinsi DIY Yogyakarta karena prestasi siswa di provinsi ini jauh menurun dibanding tahun lalu.

Bila tahun 2009 siswa SMA dan MA di Yogyakarta lulus 93 persen, maka tahun ini mereka hanya lulus 76,3 persen. "Yogyakarta juga tercatat sebagai provinsi dengan tingkat kejujuran UN tertinggi. Semoga tahun ini juga masih sama," katanya.

Ditambahkan Mendiknas, UN yang selama ini dilakukan memberikan gambaran kondisi pendidikan di Indonesia secara lebih baik. Ia lantas mencontohkan untuk sekolah-sekolah di kawasan timur Indonesia yang biasanya mempunyai tingkat ketidaklulusan tinggi, sudah dan akan terus diberikan penanganan secara khusus.

Ia menjelaskan, karena UN pula, Kemendiknas mempunyai data detail pemetaan pendidikan di tanah air. Mulai dari daerah kabupaten/kota mana saja yang tertinggal, sekolah yang perlu dibantu hingga pada mata pelajaran dan bab apa yang sekolah itu jauh tertinggal dengan sekolah lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar